GHIBAH DAN FITNAH, MENGAPA HARUS DIHINDARI?
Oleh Content Writer | 8/28/2024, 9:08:20 AM | Inspirasi
Dalam kehidupan sehari-hari, ghibah dan fitnah seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sepele, padahal kedua hal ini merupakan sesuatu yang sangat-sangat merugikan, baik bagi yang dibicarakan maupun bagi yang melakukannya.
Dalam Islam, ghibah dan fitnah bukan hanya sekedar dosa kecil, melainkan perbuatan yang sangat dikecam. Nah, artikel kali ini akan membahas ghibah dan fitnah lebih lanjut. Untuk itu, yuk simak penjelasannya!
Apa Itu Ghibah dan Fitnah?
Ghibah adalah tindakan membicarakan keburukan atau aib orang lain di belakangnya, meskipun hal tersebut benar adanya. Sedangkan fitnah lebih buruk lagi, yaitu menyebarkan berita yang tidak benar atau melebih-lebihkan fakta hingga menyesatkan orang lain.
Dalam Islam, ghibah diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati. Dalam Q.S Al-Hujurat: 12, Allah SWT berfirman:
وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ
“dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik”
Ghibah dan fitnah seringkali dilakukan tanpa disadari. Terkadang, candaan atau obrolan ringan bisa berubah menjadi ajang membicarakan kejelekan orang lain, yang kemudian menjurus pada fitnah. Inilah mengapa kita harus ekstra hati-hati dalam berbicara, terutama tentang orang lain.
Mengapa Islam Melarang Ghibah dan Fitnah?
Jadi, gibah dan fitnah merusak martabat orang yang menjadi korban. Bayangkan jika orang lain mempercayai fitnah yang disebarkan, maka orang tersebut akan mendapatkan pandangan buruk dari masyarakat, bahkan bisa kehilangan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, ghibah dan fitnah juga dapat merusak hubungan sosial. Ketika seseorang menyadari bahwa dia telah dighibahi atau difitnah, rasa sakit hati dan kecewa tentu akan muncul. Akibatnya, hubungan yang sebelumnya baik bisa menjadi rusak, dan kepercayaan antara individu menjadi hilang.
Bagaimana Menghindari Ghibah dan Fitnah?
Lantas, bagaimana cara menghindarinya? Langkah pertama untuk menghindari ghibah dan fitnah adalah dengan mengendalikan lisan. Kita harus berpikir dua kali sebelum berbicara, terutama ketika topik pembicaraan mulai mengarah pada hal-hal negatif tentang orang lain.
Kedua, adalah dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Sadar atau tidak, kita semua pasti pernah terjebak dalam ghibah atau fitnah. Maka dari itu, penting untuk selalu memohon ampunan dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan begitu, kita bisa menjaga diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kesimpulan
Itulah tadi pembahasan tentang ghibah dan fitnah. Jadi, gibah dan fitnah memang merupakan dua hal yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Keduanya tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mendatangkan dosa besar bagi pelakunya. Dengan menghindari ghibah dan fitnah, kita tidak hanya menjaga hubungan baik antar sesama, tetapi juga menjaga diri dari murka Allah SWT. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.